Dua Pasangan CAGUB/CAWAGUB yang dinyatakan layak untuk berpartisipasi dalam PEMIRA tahun ini adalah Zulfirman/Gunawan pada nomor urut 1 dan Mahzar/Fakhrurreza pada nomor 2. Kedua pasangan ini merupakan kader HMI cabang Kota Lhokseumawe & Aceh Utara.
Menurut penuturan Ketua KIPP, Taufik Syarbaini. Kedua pasangan ini merupakan mahasiswa yang sangat berpengaruh dan sama-sama mempunyai kualitas yang luar biasa di jurusan tarbiyah, maka tak pelak jika keduanya masuk dalam kriteria dan lulus berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan KIPP.
Taufik Syarbaini juga mengajak seluruh mahasiswa Tarbiyah untukmendukung PEMIRA yang akan digelar pada 15 Januari nanti di Gedung Tarbiyah. "Saya selaku Ketua Panitia mengajak seluruh mahasiswa untuk ikut serta memilih pada tanggal tersebut, untuk menentukan kualitas gubernur yang akan memimpin tarbiyah kedepannya" Ungkapnya.
Pihak mahasiswa pun berharap, PEMIRA kali ini bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan apapun,
"semoga PEMIRA kali ini gak ribut-ribut dan gak ada kecurangan seperti yang terjadi pada MUSMA HMJ Tarbiyah" Ungkap seorang Mahasiswa Tarbiyah yang tidak mau disebut namanya.
Kekisruhan yang terjadi pada MUSMA HMJ Tarbiyah adalah kasus pemalsuan tanda tangan peserta sidang oleh oknum-oknum yang tujuannya belum bisa diindetifikasi hingga saat ini. (RR)
Menurut penuturan Ketua KIPP, Taufik Syarbaini. Kedua pasangan ini merupakan mahasiswa yang sangat berpengaruh dan sama-sama mempunyai kualitas yang luar biasa di jurusan tarbiyah, maka tak pelak jika keduanya masuk dalam kriteria dan lulus berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan KIPP.
Taufik Syarbaini juga mengajak seluruh mahasiswa Tarbiyah untukmendukung PEMIRA yang akan digelar pada 15 Januari nanti di Gedung Tarbiyah. "Saya selaku Ketua Panitia mengajak seluruh mahasiswa untuk ikut serta memilih pada tanggal tersebut, untuk menentukan kualitas gubernur yang akan memimpin tarbiyah kedepannya" Ungkapnya.
Pihak mahasiswa pun berharap, PEMIRA kali ini bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan apapun,
"semoga PEMIRA kali ini gak ribut-ribut dan gak ada kecurangan seperti yang terjadi pada MUSMA HMJ Tarbiyah" Ungkap seorang Mahasiswa Tarbiyah yang tidak mau disebut namanya.
Kekisruhan yang terjadi pada MUSMA HMJ Tarbiyah adalah kasus pemalsuan tanda tangan peserta sidang oleh oknum-oknum yang tujuannya belum bisa diindetifikasi hingga saat ini. (RR)
Post a Comment